Ada beragam teori yang dikemukakan
oleh para ahli dalam mendefinisikan
seni. Berikut definisi seni yang dikemukakan oleh para ahli/ tokoh tersebut:
1. Aristoteles
seni adalah peniruan terhadap alam tetapi sifatnya harus ideal.
2. Plato dan Rousseau
seni adalah hasil peniruan alam dengan segala seginya.
3. Ki Hajar Dewantara
seni adalah segala perbuatan manusia yang timbul dari perasaan dan bersifat
indah, sehingga dapat menggerakan jiwa perasaan manusia
4. Ahdian Karta Miharja
seni adalah kegiatan rohani yang mereflesikan realitas dalam suatu karya
yang bentuk dan isinya mempunyai daya untuk membangkitkan pengalaman tertentu dalam
rohani penerimanya.
5. Drs. Sudarmaji
seni adalah segala manifestasi batin dan pengalaman estetis dengan
menggunakan media bidang, garis, warna, tekstur, volume dan gelap terang.
6. Drs Popo Iskandar
seni adalah hasil ungkapan emosi yang ingin di sampaikan kepada orang lain
dalam kesadaran hidup bermasyarakat/berkelompok.
7. Prof. Drs. Suwaji bastomi
seni adalah aktivitas batin dengan pengalaman estetika yang menyatakan dalam
bentuk agung yang mempunyai daya membangkitkan rasa takjub dan haru.
8. Enslikopedia Indonesia
seni adalah penciptaan segala hal atau benda yang karena keindahannya orang
senang melihatnya atau mendengarnya.
9. Schopenhauer
seni adalah segala usaha untuk menciptakan bentuk-bentuk yang menyenangkan.
Menurut tiap orang senang dengan seni music meskipun seni musik adalah seni
yang paling abstrak
10. Eric Ariyanto
seni adalah kegiatan rohani atau aktivitas batin yang di refleksikan dalam
bentuk karya yang dapat membangkitkan perasaan orang lain yang melihat atau
mendengarkannya.
11.
Seni menurut Leo Tolstoy (Sumardjo, 2000:62) adalah ungkapan perasaan pencipta
yanng disampaikan kepada orang lain agar mereka dapat merasakan apa yang dirasakan
pelukis.
12. Seni menurut Sukaryono
(1988:7) adalah ungkapan isi hati dan perasaan yang disebut sebagai bahasa
seniman yang dikomunikasikan.
13. Seni menurut Thomas Munro
(Mikke Susanto, 2002:101) adalah alat buatan manusia untuk menimbulkan efek-efek
psikologis atas manusia lain yang melihatnya.
14. Seni menurut Soedarso SP (
Mike Susanto, 2002:101) adalah karya manusia yang mengkomunikasikan
pengalaman-pengalaman batinnya; pengalaman batin tersebut disajikan secara
indah sehingga merangsang timbulnya pengalaman batin pula pada manusia lain
yang menghayatinya.
15. Immanuel
Kant (1724-1804), Filsuf zaman pencerahan di Jerman tidak mengajukan
pengertian seni defenitif tetapi menganalisis karakternya dalam 3 kategori yaitu :
pengertian seni defenitif tetapi menganalisis karakternya dalam 3 kategori yaitu :
- Seni dibedakan dari alam, sebab seni mengandaikan suatu tindakan perbuatan (facere), sementara alam hanyalah suatu tindakan. Hasil seni terwujud sebagai karya, sedangkan alam adalah operasi (effectus).
- Seni dibedakan dengan ilmu karena seni bertolak dari "kemampuan" (fakultas) praktis, sedangkan ilmu merupakan hasil operasi dari fakultas teoritis.
- Seni dibedakan dengan kerajinan tangan (craft) karena seni bersifat bebas sedangkan kerajinan tangan bersifat industri.
16. G.W.F Hegel
(1770-1831), Filsuf Idealisme Jerman, berpendapat karya seni adalah medium
material sekaligus faktual. Keindahan karya seni bertujuan menyatakan
kebenaran. Baginya kebenaran adalah "keseluruhan". Sehubungan dengan
gagasan kebenaran yang dikemukakannya, karya seni adalah presentasi indrawi
dari ide mutlak (Geist) tingkat pertama. Dalam pemikiran Hegel, ide atau roh
subyektif dan roh obyektif senantiasa berada didalam ketegangan. Ide-ide mutlak
mendamaikan ketegangan ini. Maka sebagai ide mutlak tingkat pertama pada seni
roh subyektif dan roh obyektif didamaikan. Subyek dan obyek kemudian berada
didalam keselarasan sempurna.
17. Herbert Read (1962) mengatakan bahwa
lahirnya sebuah karya seni melalui beberapa
tahapan sebagai suatu proses.
tahapan sebagai suatu proses.
- Tahap pertama, pengamatan kualitas-kualitas bahan seperti tekstur, warna dan banyak lagi kualitas fisik lainnya yang sulit untuk didifinisikan.
- Tahap kedua, adanya penyusunan hasil dari pengamatan kualitas tadi dan menatanya menjadi suatu susunan.
- Tahap ketiga, proses suatu objektifikasi dari tahapan-tahapan di atas yang berhubungan dengan keadaan sebelumnya.
Keindahan yang berakhir pada tahapan pertama belum dapat disebut seni, karena seni jauh telah melangkah ke arah emosi atau perasaan. Seni telah mengarah pada ungkapan sebagai “pengekspresian” dengan tujuan untuk komunikasi perasaan.
18. Walter
Benyamin (1892-1940), bahwa seni merupakan sarana politik
hubungan-hubungan produktif untuk mencapai kerukunan dunia. Gagasannya tentang
seni dan berkesenian terkait erat dengan apa yang disebutnya politik
gambar-gambar bersifat kiasan (allegorical).
19. F. Carrit, Sebagaimana yang dijelaskan
Melvin Rader (1973 : 2), mengutip lebih dari 40 uraian ahli estetika, baik yang
kuno maupun modern untuk mengilustrasikan pengenalan tentang seni, sebagai
suatu proses kreatif dan ekspresi suasana hati, perasaan, atau spirit. Terdapat
dua bagian konsensus dalam hal ini : Pertama, bahwa seni adalah ekspresi.
Kedua, bahwa seni adalah spirit, perasaan,atau suasana hati yang diekspresikan.
20. Jean Francois
Lyotard (1924-1988), tokoh post-modern akhir abad ke-20, menghakekati
seni sebagai intensitas energik. Menurut pendapatnya, seni sebagaimana dengan
filsafat tidak terkait dengan permasalahan makna, identitas, dan kebenaran.
Energi seni adalah dorongan yang tidak dikendalikan oleh nalar maupun
kesadaran. Selain mengandung kapasitas yang tak ternalarkan dan terwujudkan,
seni juga memiliki daya ledak yang tinggi yang mampu membuat peristiwa. Oleh
karena itu, seni sebaiknya tidak menyesuaikan diri dengan keadaan. Namun
sebaliknya, mengikuti daya energiknya untuk mencapai keluhuran (sublimitas).
21. Morrist Weist (1971), dalam esainya
"The Role of Theory in Esthetics", dalam Rader, (1975 : 1) menyimpulkan
bahwa seni sangat kompleks dan beraneka untuk direduksikan kepada suatu
defenisi. Sependapat dengan Weist, Wittgenstein (1973), menekankan bahwa seni
seperti juga dengan agama, tidak dapat direduksikan kedalam batasan yang
sederhana.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar